Banyak pasangan calon pengantin terkejut saat tahu total biaya pernikahan di gedung jauh lebih besar dari perkiraan awal. Bukan karena gedungnya mahal, tapi karena ada biaya tambahan yang sering terlupa saat perencanaan.

Kebanyakan dari biaya ini muncul menjelang hari-H atau setelah acara selesai. Nah, agar kamu tidak kaget, mari kita bahas satu per satu biaya tersembunyi yang sering muncul saat menyewa gedung pernikahan.

Biaya Overtime (Lembur Acara)

Ini salah satu biaya tambahan yang paling umum, tapi sering diabaikan.

Setiap gedung biasanya memberi batas waktu penggunaan ruangan, misalnya:

  • Sesi pagi: 07.00 – 13.00
  • Sesi siang: 13.00 – 18.00
  • Sesi malam: 18.00 – 23.00

Kalau acara molor bahkan hanya 30 menit, kamu bisa dikenai biaya lembur yang dihitung per jam biasanya mulai dari Rp500 ribu hingga Rp2 juta per jam, tergantung kebijakan gedung.

Tips: Pastikan MC dan wedding organizer tahu batas waktu sewa agar acara bisa berjalan sesuai jadwal.

Biaya Kebersihan Setelah Acara

Banyak gedung menetapkan biaya kebersihan (cleaning fee) yang tidak selalu disebut di awal kontrak.

Biasanya dikenakan jika:

  • Kamu membawa vendor dekorasi atau catering dari luar.
  • Ada banyak sisa dekorasi atau peralatan yang harus dibersihkan setelah acara.

Rata-rata biaya kebersihan ini berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp1,5 juta tergantung luas area dan tingkat kotoran setelah acara.

Tips: Tanyakan apakah cleaning service sudah termasuk dalam harga sewa, terutama jika kamu membawa vendor sendiri.

Biaya Keamanan Tambahan

Setiap acara besar tentu membutuhkan pengamanan ekstra. Biasanya, gedung menyediakan petugas keamanan standar. Tapi jika jumlah tamu lebih dari 500 orang, atau tamu VIP hadir, kamu mungkin akan diminta menambah personel keamanan.

Biaya tambahan ini bisa berkisar antara Rp300 ribu–Rp1 juta per orang, tergantung durasi dan jumlah personel yang diperlukan.

Tips: Pastikan kamu tahu jumlah petugas keamanan yang disediakan oleh pihak gedung agar tidak ada biaya mendadak di akhir acara.

Biaya Listrik Tambahan

Sound system besar, lighting panggung, layar LED, dan pendingin tambahan semuanya membutuhkan daya listrik tinggi.

Jika kamu menggunakan vendor eksternal, biasanya mereka akan meminta daya tambahan dan ini sering membuat pihak gedung menagih biaya listrik tambahan.

Kisaran biayanya antara Rp500 ribu – Rp2 juta, tergantung kebutuhan watt.

Tips: Cocokkan kebutuhan daya listrik vendor dengan fasilitas listrik yang disediakan gedung sebelum hari-H.

Biaya Vendor dari Luar (Vendor Fee)

Beberapa gedung memiliki vendor rekanan resmi untuk dekorasi, catering, atau fotografi.

Jika kamu membawa vendor dari luar daftar mereka, biasanya akan dikenakan vendor fee semacam biaya izin atau kompensasi.

Jumlahnya bisa berbeda-beda:

  • Catering luar: Rp2–5 juta
  • Dekorasi luar: Rp1–3 juta
  • Foto & video luar: Rp500 ribu–Rp1 juta

Tips: Sebelum menandatangani kontrak, pastikan kamu tahu apakah gedung memperbolehkan vendor luar dan berapa biaya tambahannya.

Biaya Parkir Tamu

Meski terdengar sepele, biaya parkir bisa cukup besar jika jumlah tamu banyak. Beberapa gedung menyediakan parkir gratis untuk sejumlah mobil, tapi selebihnya akan dikenakan tarif tambahan.

Untuk acara besar, biaya parkir bisa mencapai Rp1–2 juta dalam total akumulasi, terutama jika disediakan valet service.

Tips: Diskusikan dengan pihak gedung apakah tersedia paket parkir untuk tamu atau valet service agar lebih praktis.

Biaya Dekorasi & Pembongkaran

Setelah acara selesai, vendor dekorasi biasanya membutuhkan waktu untuk membongkar peralatan. Jika proses pembongkaran melewati jam sewa gedung, kamu bisa dikenai biaya tambahan seperti biaya overtime dekorasi.

Selain itu, jika ada kerusakan pada fasilitas gedung (misalnya dinding tergores atau cat terkelupas karena pemasangan backdrop), kamu bisa dikenai biaya perbaikan fasilitas.

Tips: Mintalah surat berita acara saat pembongkaran untuk memastikan tidak ada tagihan yang tidak jelas setelah acara.

Biaya Pajak dan Administrasi

Beberapa gedung mencantumkan harga sewa “belum termasuk pajak.” Pastikan kamu tahu apakah harga sudah termasuk PPN 11% dan biaya administrasi booking (sekitar Rp500 ribu–Rp1 juta).

Tips: Selalu tanyakan “harga final setelah pajak” agar kamu tahu total biaya sebenarnya yang harus dibayar.

Biaya Asuransi atau Deposit Kerusakan

Beberapa gedung meminta deposit uang jaminan (biasanya Rp1–3 juta) untuk mengantisipasi kerusakan properti. Uang ini akan dikembalikan setelah acara selesai, jika tidak ada kerusakan.Meskipun bukan “biaya hilang,” deposit ini tetap perlu kamu siapkan dalam anggaran.

Kesimpulan

Menyewa gedung pernikahan memang tidak hanya soal harga di brosur. Banyak biaya tambahan yang bisa muncul di belakang dari overtime, listrik tambahan, hingga vendor fee. Dengan memahami hal-hal di atas, kamu bisa menyiapkan anggaran lebih akurat dan menghindari stres menjelang hari bahagia. Kalau kamu ingin tahu berapa kisaran harga sewa gedung pernikahan di berbagai kota di Indonesia, kamu bisa baca panduan utamanya di sini Harga Sewa Gedung Pernikahan.

FAQ tentang Biaya Tambahan Gedung Pernikahan

Apakah biaya overtime selalu dikenakan jika acara molor?

Ya, sebagian besar gedung mengenakan biaya lembur per jam jika waktu sewa terlewati.

Apakah boleh membawa vendor luar tanpa biaya tambahan?

Tergantung kebijakan gedung. Beberapa membebaskan, sebagian lainnya menerapkan vendor fee.

Apakah biaya kebersihan wajib dibayar semua penyewa?

Tidak selalu. Jika kamu memakai vendor internal, biasanya sudah termasuk dalam paket pernikahan di gedung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *